Dia hanya satu jam lagi.

Hari ini bukan hanya pertemuan pertama antara kedua keluarga, tetapi juga hari Penny akan pindah ke rumah Zoren. Meskipun dia tidak membawa banyak barang—hanya sebuah tas kecil berisi pakaian untuk beberapa hari—keluarga Bennet tetap mengantar mereka berdua.

"Jaga diri, ya?" Allison mengelus rambut Penny dengan senyuman. Kali ini, dia tidak menangis, tahu putrinya berada di tangan yang tepat. Apalagi, Penny sudah memberi tahu mereka bahwa ia akan kembali setelah satu atau dua hari karena belum benar-benar mempersiapkan barang bawaannya.

"Ibu, kali ini kau tidak menangis," canda Penny, hanya untuk mendengar Charles terisak.

Semua orang menoleh ke arahnya, berdiri di sisi Allison, mengelap air matanya.

"Ibu, apakah Ayah mencuri air matamu?" kelakar Penny dengan pelan, terkejut melihat ayahnya, bukan ibunya, yang menjadi emosional.

Allison menghela nafas, masih tersenyum. "Biarkan dia saja. Ayahmu menjadi lebih emosional seiring bertambahnya usia."