Itu Mr. Pierson... adalah Zoren Pierson.

"Mr. Pierson bilang dia bakal kirim kamu gaun lain. Haruskah kita kirim ke alamat yang sama?"

Patricia merasa seolah-olah ember es tumpah ke atas dirinya, menatap pelayan dengan mata melebar. Kenapa dia harus bicaranya seperti itu? Kenapa di depan Penny? Apa yang harus dilakukan jika Penny tahu bahwa Mr. Pierson yang disebutkan pelayan itu adalah Zoren Pierson?

Arus pikiran melanda pikiran Patricia saat dia menatap kartu hitam itu dengan horor. Kebanggaan yang biasa dia rasakan ketika menggunakannya kini menghilang. Yang tersisa hanyalah kecemasan yang melumpuhkan.

Di sisi lain, Nina menahan napas, matanya melebar saat dia menatap pelayan. Dia melirik ke Penny, berharap dia menyadari. Namun dengan kesedihan, ekspresi Penny tetap tidak berubah.