Wajah Lily cerah saat ia melonjak ke tempat Penny berada. "Penny~!"
"Penny!" Ginnie tersenyum, melihat Lily memeluk Penny.
"Kamu terlambat," ujar Grace dengan nada bermain sebelum menyesap minumannya lagi. Sementara itu, Nina tersenyum lega begitu matanya menatap Penny.
"Akhirnya kamu datang juga."
Penny terkekeh dengan sambutan hangat dari teman-temannya. Dia tahu mereka tidak akan marah padanya karena terlambat, tetapi dia masih merasa sedikit bersalah. Walaupun begitu, Penny meminta maaf, yang mereka tepis dengan pelukan dan ucapan selamat datang yang ceria. Setelah itu, semuanya duduk di kursi mereka, dengan Lily memeluk Penny dan menempatkan kepalanya di bahu Penny.
"Penny, pria itu sungguh telah menyakiti aku," gumam Lily dengan nada kecewa. "Tolong bela aku."
Penny tersenyum sinis saat menoleh ke Lily. "Kasih tahu aku nama perusahaannya. Dia tidak akan pernah bisa mendekatiku."
"Benarkah?"
"Aku tidak ingin berhubungan dengan orang seperti itu."