"Penny!" Nina melompat dari bangkunya, sejenak melupakan rasa mabuknya. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi melihat seseorang mencoba menyakiti Penny sudah cukup untuk memicu kekhawatirannya. Dia tidak akan duduk diam saat mengetahui adiknya dalam masalah.
Namun, begitu Nina melompat, dia kehilangan keseimbangan. Untungnya, sebuah lengan melingkar di pinggangnya tepat waktu, menyelamatkannya dari apa yang bisa menjadi jatuh yang mengerikan.
Untuk sesaat, Nina terkejut oleh kenyataan bahwa dia bisa saja melukai diri sendiri. Tapi ketika dia pulih, dia perlahan menoleh ke orang yang telah menyelamatkannya.
"Finn?" dia memanggil, bingung. "Kamu lagi apa—"
"Tetap di sini," Finne berkata, menatapnya dengan perasaan campur aduk. "Jangan terlibat."
Bibirnya melengkung ke bawah saat dia membiarkan dia membantunya berdiri kembali. Menghadapnya, ekspresi wajahnya tak termaafkan dan tegas.