Semua orang terkejut, karena yang bersuara tak lain adalah Pangeran dari Negara Barbar.
Dan dia...
Arah tempat dia menunjuk...
Ternyata kepada Putri tertua!
Semua hadirin, baik pria maupun wanita, melebarkan mata mereka tak percaya.
Apakah Pangeran dari Negara Barbar kehilangan akal sehatnya?
Permaisuri telah mengatur untuk dia menikahi Putri Kedua, dengan jelas dalam upaya untuk mengamankan posisi pewaris tahta saat ini—itu nyata bagi siapa saja yang melihat dengan jelas. Belum lagi pengaruh yang kini dipegang keluarga Qin.
Keberhasilan Putri Kedua tampaknya nyaris pasti, hingga para menteri sudah mulai memilih pihak dalam hati mereka.
Apakah Pangeran dari Negara Barbar tidak jelas dalam pemikirannya, atau apa?
Para utusan dari Negara Barbar bertukar pandang. Melihat tatapan mata para menteri dan dayang istana yang hadir, mereka memberi isyarat kepada Pangeran untuk tidak berbicara lebih lanjut.
Namun, Pangeran dari Negara Barbar sama sekali tidak mau mendengarkan.