"Apakah kamu mau menemani saya minum?"
Lu Zhizhou membawa satu teko arak, dia menuangkan sendiri segelas tanpa bertanya, lalu menatap Lu Qingyi.
Lu Qingyi mengangguk, "Hmm."
Lu Zhizhou menuangkan satu gelas untuk Lu Qingyi dan meneguk habis miliknya sekaligus.
"Ada hal-hal yang lebih baik dibiarkan tidak terucapkan dan disimpan di dalam hati."
Lu Zhizhou meletakkan gelasnya, bibirnya mengangkat sedikit saat dia berbicara dengan lembut.
Suara dia sehalus bisikan.
Ya, ada banyak hal, hal-hal yang di luar kendalinya, yang hanya bisa dia pikirkan secara diam-diam dan tidak bisa dibahas secara terbuka.
Dia sudah terbiasa menjadi gadis yang patuh, memenuhi harapan ayahnya sampai dia merasa telah kehilangan jati dirinya yang sebenarnya.
"Destinimu ada di tanganmu sendiri. Tidak ada yang bisa mengikat nasibmu, itu tergantung apakah kamu berani memberontak."
Lu Qingyi menggumam pelan, menatap gelas arak di meja.
Tidak ada sesuatu yang tidak bisa diatasi.