"Rong, kakimu berdarah!"
Beberapa langkah keluar dari gym tinju, mendengar teriakan kaget rekannya, Gong Rong melihat ke bawah dan mendapati dua bercak darah segar mengalir dari lipatan lututnya hingga tumitnya.
"Sialan neraka, ini semua gara-gara anjing sialan itu!"
Gong Rong marah besar.
Sebagai seorang petinju, cedera ringan seperti itu sama sekali tidak berarti baginya; ia bahkan hampir tidak merasakannya—hanya saja itu sangat memalukan.
Dia menggoyangkan kakinya beberapa kali, mencoba untuk menghilangkan noda darah.
"Rong, kamu digigit anjing, kamu harus mendapatkan vaksin rabies!"
Hanya setelah seseorang mengingatkannya, Gong Rong menyadari bahwa ini bukan cedera biasa—yang bisa berpotensi menyebabkan rabies!
"Kamu perlu mendapatkan beberapa suntikan, biayanya akan mencapai dua puluh atau tiga puluh yuan!"
"Sial!"
Gong Rong semakin marah.