Wenyan mengangkat sebelah alisnya.
Meski tidak berbicara, pesan yang disampaikan matanya sangat jelas.
'Atau bagaimana?'
Alis Shen Jinghe berkerut sedikit, dan setelah dua detik sunyi, dia melangkah lagi mendekati Wenyan.
Dia membungkuk dan berbisik lembut sebuah kalimat ke telinga Wenyan.
Setelah mendengar, mata Wenyan langsung berbinar.
"Benarkah? Itu benar?"
Shen Jinghe lebih dulu melirik ke arah Gu Xiran, lalu mengangkat alisnya kepada Wenyan.
"Kau pikir aku perlu berbohong padamu?"
Wenyan tersenyum, "Yah, memang tidak ada kebutuhan untuk itu."
"Selesai sudah."
Sambil berkata, Shen Jinghe mengulurkan tangannya kepada Wenyan.
"Untuk membuat kakimu lebih baik, aku meminjamkan lenganku untuk sebentar, gratis."
"..." Wenyan menatap Shen Jinghe, lalu dengan natural menyelipkan tangannya ke lengannya.
Dia beralih ke Gu Xiran, "Ada kenalan di sana, aku akan menyapa dulu."
Gu Xiran mengangguk, "Baik, aku akan ke lokasi acara."