"Kamu juga ikut?"
"Perlu bantuan?"
"Kamu nggak bilang kalau bikin kastil pasir itu kekanak-kanakan?"
"Tapi lebih membosankan lagi kalau nggak ngapa-ngapain."
"Baik." Shen Jingxiu mengangguk. Dia juga ingin mengajak Shen Jinghe.
Tetapi melihat dia menutupi wajahnya dengan majalah tanpa niat untuk bicara, Shen Jingxiu tidak jadi bertanya.
Adalah Shen Jingchuan, yang dengan kuat menendang kakinya.
"Bangun, ngapain pura-pura mati?!"
Shen Jinghe tidak bergeming, "Pergi sana."
"Baiklah, aku sewa payung ini selama satu jam, dan waktunya belum habis, jadi lebih baik kamu terus berbaring di sana memanfaatkannya, kalau tidak uangku jadi terbuang. Oh iya, nanti bawa dua botol bir ini juga. Anggap itu sebagai ucapan terima kasihku atas birnya."
Setelah selesai berbicara, Shen Jingchuan melangkah pergi.
Namun dia belum jauh ketika kaleng bir mengenai punggungnya.
"Bawa sampahmu sendiri, dan lagi, aku yang bayar bir dingin itu, kamu salah ingat."