Banyak saudara laki-laki vs seorang saudara laki-laki yang tidak beruntung.

Du Fuzi adalah korban yang malang dari keadaan. Berkat ulah adik tirinya, Du Jing, untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, ia terlibat dalam sebuah pertempuran.

Tidak senang, ia memutuskan untuk menjenguk Ayahnya dan menyampaikan pesan sambil juga mengungkapkan kemarahannya. Dia pergi ke Mansion Du dalam keadaannya, dengan kemeja robek, celana sobek, rambut acak-acakan, dan mata panda. Ibunya berteriak ngeri saat pertama kali melihatnya sedangkan Ayahnya menjatuhkan koran yang dipegangnya.

Kedua orang tuanya sedang duduk di meja makan bersama adik perempuannya.

"Apa yang terjadi padamu?" tanya Ayahnya.

Tanpa ragu, Du Fuzi melemparkan ponselnya ke atas meja dan menjawab, "Kenapa tidak tanya saja pada selir dan anaknya itu?"

"Fuzi!!" Du Cheng memarahi.

Suara itu merupakan peringatan dari ayahnya agar jangan menyebutkan selir atau anaknya itu di dalam rumah ini. Meskipun mereka ada, mereka seperti tabu, subjek terlarang yang tidak seharusnya dibawa-bawa.