Kakek Yu tidak senang. "Apa maksudmu?"
"Kamu bilang kan anak perempuannya datang mencari dia? Dia cukup kaya. Orang yang datang kemarin sore adalah pelayan anak perempuannya, kan? Sampai menggunakan pelayan. Gu Dajiang pasti mengikuti anak perempuannya untuk menikmati kehidupan. Bagaimana dia masih bisa ingat teman miskinnya di sini?"
"Jangan ngomong sembarangan."
"Bagaimana saya ngomong sembarangan? Kalau tidak, mengapa Gu Dajiang tidak datang menemuimu setelah beberapa hari? Mungkin dia sedang menikmati hidupnya sekarang dan sudah lama melupakan keluargamu. Kamu saja yang masih menunggu di rumah."
Suara Kakek Yu penuh dengan kemarahan. "Saya kenal Dajiang lebih baik dari pada kamu. Pasti ada hal yang menghalanginya. Jangan bicara sembarangan di sini. Saya sibuk. Kembali ke rumahmu."
"Hei, kenapa kamu…"
"Kakek Yu, apakah Anda di rumah?" tiba-tiba Gu Yundong berteriak.
Kakek Yu terkejut. Dia segera menaruh keranjang yang sedang dianyamnya dan keluar dengan gembira.