Penerbang Menggemaskan

Gu Yundong tidak bisa menahan bibirnya yang mencibir ketika melihat keseriusannya dan keinginannya yang besar untuk mengeluarkan semua upaya.

Sebenarnya, itu tidak begitu sulit. Hanya membutuhkan waktu.

Keesokan harinya, Gu Yundong bangun pagi dan memberikan selembar kertas kepada Gu Dajiang.

"Ayah, bukankah toko akan segera dibuka? Bagaimanapun juga, ini adalah toko pertama yang kita dirikan di kota prefektur. Apapun itu, kita harus mengiklankannya, kan? Itu sebabnya kemarin saya secara khusus menggambar selebaran. Lihat, hari ini kebetulan kamu libur. Bantu aku menggambar beberapa lagi."

"Ini yang kamu ingin aku bantu?" Gu Dajiang mengambil selebaran yang disebut-sebut itu dari tangannya dengan curiga.

Seorang anak kecil yang lucu digambar di atas sekeping kecil kertas. Anak itu sedang menggenggam sebuah kaleng besar di tangannya. Ada juga sebuah keranjang bambu kecil yang terikat di pinggangnya, dan beberapa buah kering terjatuh.