Bab 424 Gagak Si Tidak Tahu Malu

Kehausdaraan darah yang terpancar dari Gagak membuat jelas bahwa dia lebih dari mampu untuk menghadapi mereka semua jika perlu.

Pemimpin merasakan ketegangan yang tersembunyi di udara, merasakan bobot tantangan yang tidak diucapkan oleh Gagak.

Sudah jelas bahwa Gagak bersedia membunuh jika perlu, namun dia juga menawarkan cabang zaitun, membingkai situasi sebagai kesalahpahaman.

Pemimpin berjuang dengan pemikiran yang bertentangan.

Sebagian dari dirinya mengakui peluang yang ditawarkan Gagak—kesempatan bagi kedua belah pihak untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak perlu.

Namun, keraguan yang mengganggu merayap ke dalam pikirannya.

Apakah ini hanya tipu muslihat, sebuah bentuk psikologi terbalik yang dirancang untuk memungkinkan Gagak dan timnya menghindari pertanggungjawaban atas tindakan mereka?

Lagipula, dia yang awalnya mengeluarkan ancaman, dan respons dingin Gagak bisa dengan mudah diartikan sebagai ancaman balasan.