"Apakah Kapten Rose sudah kembali?" tanya salah satu dari mereka, melihat ke sekeliling.
Thud!
Suara itu bergema lagi—suara yang tidak salah lagi dari sesuatu yang dengan keras ditancapkan ke tanah.
Lalu, mereka melihatnya: banyak tombak es kristal mengambang di udara, masih bersihkan dengan tanah di tepinya, menyerupai taring tajam dari binatang besar.
Saat mata mereka mengikuti pemandangan itu, mereka melihat Kisha di dekat sana, setiap tombak es kristal ditancapkan ke tanah satu demi satu dengan presisi.
Terpesona oleh pemandangan itu, semua orang menyaksikan dengan kagum saat Penguasa Kota mereka dengan mudah mengendalikan begitu banyak tombak kristal es di udara, menancapkannya ke tanah satu per satu.
Namun pertanyaan itu masih tersisa—di mana dia mendapatkan mereka? Mereka semua melihat ke sekeliling, mencari, tapi Rose tak terlihat.