Bab 545 Orang-Orang Yang Berduka 2

Saat mereka mengangkat tangan mereka serempak, api mulai meninggi, melahap mayat-mayat dan menguranginya menjadi abu.

Pada saat itu, orang-orang mati tidak hanya dibakar—mereka dilepaskan, akhir tragis mereka ditandai oleh api yang melahap mereka, menutup bab yang menyakitkan bagi para penyintas.

Seperti langit itu sendiri turut berduka, hembusan angin kencang melintas di Alun-alun tepat setelah pembakaran jenazah, mengangkat abu dari yang jatuh ke udara.

Partikel-partikel halus menari dan berputar, terbawa bebas ke atas ke langit.

Semua yang selamat di dalam pangkalan menyaksikan dalam diam, mata mereka mengikuti jejak abu yang meninggi, momen penghormatan kolektif saat mereka menatap ke atas, mengakui jiwa-jiwa yang kini terbawa angin.

"Semoga jiwa dari semua orang ini beristirahat dengan damai," suara Kisha membahana, tetap dan khidmat, menarik perhatian setiap penyintas kepadanya.