Saat mendekat salah satu pengguna kemampuan terbangun tipe bumi, ia dengan cepat menyerahkan pejuang yang sekarat itu.
"Ambil dia! Bawa dia ke tempat aman!" Hantu memerintah, suaranya tegas saat ia secara hati-hati menyerahkan tubuh pejuang yang luka ke komradnya.
Pria yang terluka itu batuk darah lagi, cengkeramannya lemah tapi putus asa saat ia mencengkeram lengan Hantu dengan sisa kekuatannya.
"Kapten... jangan... pergi... berbahaya..." dia bergumam, suaranya hampir tidak terdengar di tengah kekacauan. Setiap kata seolah mengambil semua yang ia miliki.
Luka terbuka lebar di perutnya tetap terbuka, namun es yang membekukan tepiannya telah menghentikan pendarahan.
Dingin yang menyelimuti dari es nampak meresap lebih dalam ke tubuhnya, anggota tubuhnya gemetar tak terkontrol saat giginya mulai bergemeletuk.
Meskipun ia berusaha menekan itu, ia bisa merasakan nyawanya terlepas dengan setiap detik yang berlalu.