Su Chengyu meringis, dengan hati-hati menggendong An Yiqing kecil di pelukannya, takut bahwa anak yang sedang tertawa, ceria seperti Dewa Buddha Maitreya, akan mulai menangis begitu ada dalam pelukannya.
Bagi An Yiqing kecil, Su Chengyu adalah orang asing. Segera setelah anak itu melihat wajah Su Chengyu yang tak dikenal, ia sudah siap untuk menangis.
Namun, Su Chengyu, yang pada umumnya terlihat lembut dan halus, menjadi sangat jelek dengan meringis di wajahnya itu.
Melihat Su Chengyu yang sangat jelek, An Yiqing yang tidak tahu apa-apa, langsung terhibur. Dia tertawa lebih keras, mulutnya menganga lebar, tangannya yang kecil mengulur, seolah ingin memegang wajah Su Chengyu—sepertinya dia lupa akan keanehan dan ketakutan yang hampir membuatnya menangis beberapa saat sebelumnya.