"Anda bermaksud menggunakan teknik pesona untuk menghapus ingatan sang Permaisuri?"
Hati Lin Qingluo bergetar, dan ia tiba-tiba memalingkan kepalanya, menghindari tatapan matanya.
"Nona cerdas. Anda menebaknya dengan benar dalam satu kali coba."
Mata Tuanku Mulia berbinar saat ia terkekeh ringan, "Saya senang berbicara dengan orang pintar."
Lin Qingluo menghela napas, "Teknik pesona dapat membingungkan orang lain, tetapi juga merusak pondasi Anda sendiri. Penggunaan jangka panjang akan menguras vitalitas Anda, menyebabkan penuaan dini."
"Saya membutuhkan Pil Rohani Nona."
Tuanku Mulia perlahan memijat pelipisnya, seolah-olah merasa agak lelah. Pikirannya terlihat kacau sejenak.
"Bahkan dengan Pil Rohani yang mengisi kembali vitalitas Anda, Anda tidak dapat menggunakannya untuk periode yang lama."