"Awoo."
Saat Lin Qingluo kembali ke Residensi Embun Gugur, Baoya sudah menunggu di dalam kamar. Melihat sang bocah tuannya masuk, Baoya mengeluarkan suara lembut nan halus dengan senyum bodoh yang menggemaskan di wajahnya.
"Baoya, mengapa kau di sini?"
Mata Lin Qingluo berkilauan dengan kejutan.
"Xuan'er merindukan kakak dan ingin kakak datang mengunjunginya di istana."
Suara kecil Baoya yang lembut dan menggemaskan sampai ke telinganya.
"Dimana Xuan'er? Apakah dia bersama Permaisuri di Aula Kultivasi Mental, atau di Paviliun Salju Tenang Sang Penguasa Mulia?"
Hati Lin Qingluo berdebar, merasa kesal.
Malam sebelumnya, ia tanpa berpikir telah melontarkan kalimat bahwa ia akan mengunjungi Pangeran Kecil di Paviliun Salju Tenang malam ini.
Setelah hari yang sibuk, ia sama sekali lupa tentang hal itu.
Ia tak menyangka Xuan'er begitu bersemangat mengingatnya, bahkan mengirimkan Baoya keluar istana untuk mencarinya.
"Paviliun Salju Tenang."