Joe Yishui

```
Gu Huai'an, scion muda dari No. 01 Courtyard Manor, telah menjadi panglima tertinggi di Pusat Komando Penerbangan Naga pada usia yang sangat muda.
Dia dikenal karena sikapnya yang dingin dan jarang tersenyum atau tertawa.
Bukan hanya dari keluarga yang terhormat, ia juga merupakan permata yang tak terjangkau dari Mansion No. 01 Courtyard Beidu.
Tiba-tiba suatu hari, ia mendengar seseorang memanggilnya "adik laki-laki".
Ketika dia mengikuti suara itu, seorang gadis cantik dengan wajah acuh tak acuh bertanya, "Permisi, Tuan, apakah saya mengenal Anda?"
Namun pada saat yang sama:
【Wah, adik laki-laki sangat tampan.】
【Ada gunung di luar gunung, bangunan di luar bangunan, tapi adik laki-laki tampan dan lembut.】
【Adik laki-laki, peluk!】
Gu Huai'an: ……
Mulut gadis kecil itu, menipu seperti hantu.
*********
Song Yunuan tertransmigrasi ke sebuah novel periode dan menjadi penjahat wanita kecil yang segera dieliminasi – sebuah peran terlalu kecil untuk menjadi lebih kecil.
Pada hari pertamanya di dalam buku, dia berdiri di halaman Keluarga Song, berusaha keras mengingat mengapa seluruh Keluarga Song akan dihapuskan dalam cerita tersebut.
Pada akhirnya, dia gagal menyadari ekspresi terpaku kolektif dari anggota Keluarga Song.
Nanti...
Ayahnya menjadi orang terkaya, kakaknya seorang pengacara top, adik laki-lakinya seorang ilmuwan, bibinya yang lebih muda seorang penyanyi, dan bahkan neneknya menjadi pemilik tanah.
Dia sendiri berubah menjadi kekasih kesayangan semua orang.
Song Yunuan: Apa yang terjadi dengan awal yang penuh neraka yang dijanjikan?
```

Istri Manis Tahun Delapan Puluh

Dia menatap Song Ting dengan mata terbelalak.


Setelah semua kata yang ingin dia ucapkan telah terucap, Song Ting merasa kurang takut.


Di dalam hatinya, sesuatu yang dinamakan keberanian mulai tumbuh.


"Saya pikir lebih baik Anda pindah sekarang. Anda juga bisa memberi tahu orang lain bahwa Anda pindah karena Jinglan akan kembali dalam setengah bulan, tetapi tentu saja, apa yang Anda katakan adalah urusan Anda sendiri, dan itu tidak ada hubungannya dengan saya."


Setelah selesai berbicara, Song Ting duduk di ranjangnya sendiri dan menatap lurus ke arah Lew Xia di seberang ruangan, yang masih tidak percaya dan belum mengucapkan satu kata pun hingga saat ini.


Song Ting siap untuk bertengkar dengan Lew Xia, atau bahkan pertarungan bila perlu.


Tapi sepertinya gurunya tidak takut akan kehilangan harga diri.


Dia yang telah berpikir terlalu banyak, cemas terlalu banyak, dan terlalu penakut di masa lalu.


Bab 439: Telah Mengumpulkan Kebajikan Besar