"Tentu saja, Ruoruo suatu hari nanti perlu menikah lagi, tidak perlu khawatir gadis dari Residensi Duke akan tetap lajang. Namun, dia hampir tidak mungkin bisa menikah ke rumah tangga seprestisius Residensi Duke lagi. Oleh karena itu, menggunakan anggur thyme mahal ini untuk mas kawinnya mungkin terasa sia-sia," alasan Nyonya Bai.
"Saya tidak menganggapnya sia-sia. Jika saya menikah ke dalam keluarga biasa, saya harus menyiapkan barang-barang berharga lebih banyak untuk mas kawin saya sebagai bentuk jaminan finansial," Wei Ruo menjawab dengan tenang.
Senyum di wajah Nyonya Bai mulai goyah, bibirnya sedikit bergerak-gerak.
Kemudian, nadanya menjadi serius, "Ruoruo, jangan salah mengerti, tapi zaman telah berubah. Beruntunglah dua guci anggur yang diberikan temanmu itu ternyata berguna. Kamu seharusnya bangga bisa membantu Keluarga Wei. Kamu harus dengan senang hati memberikannya, bukan ragu-ragu dan membuat semua orang tidak nyaman."