"Ratu bicara dengan bijak! Di masa mudaku, saya juga menentang norma sosial, itulah sebabnya saya mengikuti suami saya dan berperang di medan perang. Saat itu, banyak suara yang mempertanyakan pilihan saya, tapi saya tidak pernah peduli. Saya berpikir dalam hati, jika pahlawan legendaris seperti Hua Mulan bisa mengambil alih pertempuran ayahnya, dan Mu Guiying bisa memimpin tentara untuk suaminya, mengapa saya tidak boleh melangkah ke medan perang?" Nyonya Lu berbicara dengan penuh nostalgia.
"Nyonya, Anda adalah pahlawati yang jarang ada. Saya sangat mengagumi Anda."
Kata-kata Wei Ruo bukan sekadar sanjungan. Kekagumannya kepada Nyonya Lu adalah tulus.
Sangat sedikit wanita dalam sejarah yang telah memimpin pertempuran. Di antara mereka yang masih ada hari ini, hanya Nyonya Lu yang memiliki hak istimewa untuk melakukan itu, dan dia juga memberikan kontribusi yang luar biasa.