Wei Qingwan tidak bisa memastikan apakah kata-kata Qi Shijing sungguh-sungguh atau palsu saat itu.
"Hamba mematuhi ajaran kakak perempuan Ratu." Wei Qingwan membungkuk, menjawab dengan hati-hati.
Melihat sikap hati-hati Wei Qingwan, Qi Shijing tak bisa menahan tawa, "Ada apa denganmu? Setelah perjalanan kembali ke rumahmu, kamu menjadi terlalu hati-hati. Kemana perginya keangkuhanmu beberapa hari yang lalu?"
"Hamba takut. Hamba tidak bermaksud membuatmu marah sebelumnya, hamba hanya mencoba membela diri, semoga kakak perempuan Ratu tidak mempermasalahkannya." Wei Qingwan menjelaskan.
"Membela diri sendiri? Hm, memang kamu sudah melakukannya." Qi Shijing tertawa sambil berkata.
Ada jejak ejekan di alisnya, tidak jelas apakah ia menertawakan Wei Qingwan atau diri sendiri.
Wei Qingwan tergesa-gesa menyatakan pendiriannya, "Kakak, entahlah Ratu, anak yang hamba bawa juga adalah milikmu, dia akan memanggilmu ibu di masa depan."