Yingbao sedang belajar cara menenun ikat pinggang dari ibunya, menggunakan benang kapas yang dicelup warna biru.
Ikat pinggang selebar telapak tangan bisa ditenun dalam beberapa hari.
Jadi dia menenun ikat pinggang masing-masing untuk kedua adik lelakinya.
Pada hari ke dua puluh tiga bulan kedua belas penanggalan lunar, tiba saatnya untuk memuja Dewa Kompor.
Jiang Sanlang bangun pagi-pagi dan meletakkan persembahan di atas kompor, membakar gambar Dewa Kompor yang lama, menyalakan dupa dan berdoa, dengan hormat mengantar Dewa Kompor ke surga untuk melaporkan kelakuan keluarga.
Agar Dewa Kompor tidak mengatakan hal buruk tentang keluarga dan membawa kemalangan pada tahun yang akan datang, setiap orang dalam keluarga harus menjaga mulut mereka, mereka tidak bisa mengumpat orang lain, apalagi menghujat Dewa Surgawi.
Mereka akan menunggu sampai Malam Tahun Baru untuk memasang gambar Dewa Kompor yang baru dan menyambutnya kembali ke rumah.