Rain Chen Zhenzhen

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi]
Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung.
Setelah acara variety show disiarkan:
Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?"
Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk.
Haters: "Apa????"
Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu.
Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?"
Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan.
Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?"
Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung...
Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau!
***
Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu.
Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap.
Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya.
Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya.
Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

"Apa yang ingin dipesan oleh para tamu?"


Selama dua hari sebelumnya, karena syuting acara varietas, semua makanan para artis telah disiapkan sebagai kotak makan siang, dan Tang Shu belum sempat mencoba hidangan di sini.


"Steak panggang restoran kami dan Sanbeiji (Ayam Tiga Cangkir) cukup baik; Anda bisa mencobanya."


"Kalau begitu, kita pesan satu dari masing-masing."


Chen Xin dan Zhang Yilin bukan orang baru di sini; mengetahui kecintaan Tang Shu terhadap mencoba berbagai masakan, mereka dengan tepat menyebutkan tiga atau empat hidangan yang menurut mereka bagus.


"Baiklah, mohon tunggu sebentar, hidangannya akan segera disajikan."


Tidak lama setelah pelayan mengambil menu, tujuh atau delapan hidangan secara berturut-turut disajikan di meja untuk empat orang.


Hidangannya merupakan pesta untuk mata dan hidung, dan membuat grup yang belum sarapan, tiba-tiba merasa lapar.


"Ayo perkenalkan diri dulu, baru kita makan. Ini teman saya, Su Xiaochi."


357. Itu sama sekali tidak benar!