Road of Flowers

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja.
Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas;
Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing;
Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan;
Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar…
Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal.
Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~
Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu??
Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya???
[Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada]
PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih.
Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Pu Xiaohan telah membungkus kotaknya dengan rapat, dan Xu Nanjing harus berusaha keras untuk membukanya. Di dalamnya, ada sesuatu yang menyerupai sebuah buku, yang juga dibungkus dengan lapisan pelindung.


Film pelindung itu tidak memungkinkan orang melihat dengan jelas.


Xiao Bingwen menyapa Xun Feng di sisi lain, "Dia mengirimmu... sebuah buku?"


Ini terlihat seperti sesuatu yang bisa Bai Lian lakukan.


Xu Nanjing berusaha lebih keras lagi untuk membuka lapisan pelindung, akhirnya terungkap latar merah dengan huruf emas yang tertulis "Undangan," dan di bawahnya terdapat gambar seekor macan putih yang megah.


"Sebuah undangan?" Xiao Bingwen mengambil anggur merah yang diletakkan di samping, berdiri untuk menyiapkan diri menyambut kelompok yang datang hari itu, dan meliriknya secara kebetulan, "Undangan apa ini, macan putih, dari Rumah Lelang Macan Putih, huh."


Dia mengatakannya secara tidak sengaja.


Di tengah kalimat, langkahnya tiba-tiba terhenti.


202 Ulang tahun Jiang Ge, bermain melawan angin untuk membalikkan keadaan (pembaruan kedua)