Road of Flowers

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja.
Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas;
Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing;
Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan;
Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar…
Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal.
Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~
Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu??
Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya???
[Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada]
PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih.
Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Shen Qing sedang memegang penggaris fleksibel, mengambil ukuran Bai Lian.


"Kamu telah kehilangan berat badan." Sambil mengukur lingkar pinggang Bai Lian, Shen Qing mencatat ukuran itu.


Jiang Fulai sedang duduk di sofa. Ia mengenakan kemeja putih, jarinya dengan santai beristirahat di sandaran tangan tanpa manset; lengannya digulung dua kali, memperlihatkan pergelangan tangannya yang agak berotot sementara matanya yang seperti mata phoenix malas terangkat.


Dengan cangkir teh di tangan lainnya, ia mengangguk mendengar komentar tersebut.


Ji Heng dan Jiang He sedang duduk di karpet kecil di dekatnya, bermain Go. Jiang He ceroboh meletakkan sebuah bidak, kemudian menoleh ke Ji Heng. Dengan memegang batu hitam, Ji Heng memandang kembali ke Jiang He tanpa ekspresi: "..."


258 Operasi Big Boss_2