Ya Molian tertawa pelan saat dia memegang tangannya.
Dia sadar bahwa dia tidak ingin menggunakan kenang-kenangannya dengan cara apa pun, dan dia hanya ingin dia berhenti terobsesi dengan uang yang dia habiskan.
...
Tidak lama kemudian, mereka berdua tiba di tempat makelar.
Seperti yang telah dikatakan Ya Molian sebelumnya, Kabupaten Qianlin memang besar, dengan populasi yang beragam. Ada daerah yang sangat miskin gemeretak dengan kemiskinan, dan daerah yang melimpah dengan kekayaan.
Orang miskin, yang tidak mampu memberi makan diri mereka sendiri, seringkali menjual anak-anak mereka yang kurang disukai untuk mendapatkan beberapa potong perak guna mengatasi kesulitan mereka. Akibatnya, banyak pria dan wanita yang menjadi budak dapat dilihat di tempat makelar.
Tempat makelar ini memang besar, menangani segala jenis bisnis - mulai dari membeli bahkan kulit dan bulu binatang buas.