Dalam hal ini, Mo Sanniang memang berani. Wanita lain mana yang melihat seorang pria tergeletak di tanah, tidak tahu apakah dia hidup atau mati, mungkin sudah lama ketakutan dan melarikan diri.
Namun, Mo Sanniang berseru keras dan bergegas ke sana. Karena tidak tahu di mana Meng Liangdong terluka, dia tak berani menggerakkannya sembarangan. Dia mengulurkan kukunya yang panjang dan mencubit philtrum Meng Liangdong. Ketika mencubit untuk waktu yang lama tidak mendapatkan respons, dia menggertakkan giginya, mencabut sebuah hairpin perak dari rambutnya, dan menusukkannya ke philtrum Meng Liangdong.
Kali ini, Meng Liangdong akhirnya menunjukkan reaksi.
Da Niu dan Liang Zi, yang sudah tiba lebih awal untuk bekerja, juga sudah sampai di toko pada waktu itu dan membantu Mo Sanniang membawa Meng Liangdong ke sebuah kursi untuk memeriksa lukanya.