Ruangan yang gelap gulita itu kehilangan segala cahaya, dengan aroma obat yang samar tercium di udara dari pembakar dupa.
Dibungkus rapat seperti bakpao, Tang Ming tenggelam dalam tidur yang tidak nyaman dan menyakitkan, sama sekali tidak menyadari bayangan yang perlahan mendekatinya diam-diam.
Bayangan itu mendekati tempat tidur dan mengangkat pisau belatinya. Sinar yang dingin dari bilah pisau mencerminkan di mata Tang Ming.
Mata Tang Ming terbuka lebar, "Siapa di sana?!"
Sosok itu mengepalkan tangan menutup mulut Tang Ming, sementara tangan yang lain memegang erat pisau belati, mendorongnya dengan keras ke perut Tang Ming!
Tang Ming berjuang, tapi dengan luka parah yang dialaminya, dari mana ia bisa mendapatkan kekuatan?
Saat pisau itu hampir menembus tubuhnya, dalam sekejap, sebuah jendela dipaksa terbuka dan sebuah anak panah terbang masuk, mengenai pergelangan tangan sosok itu.