Mo Yan tidak ingin merepotkan Yang Bao, dan juga tidak ingin kejadian ini berlanjut sampai ke Pemerintah. Dia berjanji dengan sungguh-sungguh untuk mengembalikan Binatang Emas itu ke gunung.
Dengan kepastian dari Mo Yan, Yang Bao merasa lega, menolak tawaran untuk makan bersama, dan segera bergegas pulang.
Karena khawatir dengan luka ayahnya, Mo Yan sementara melupakan masalah-masalah yang mengganggunya dan membawa pot berisi Air Mata Air Suci segar ke halaman Mo Qingze.
Mo Qingze telah terbangun, namun lukanya kali ini tidak ringan, dan dia telah kehilangan banyak darah. Bahkan duduk pun memerlukan usaha, sehingga ia sementara terbaring di tempat tidurnya tanpa bangun.
Pada saat itu, wajah Mo Qingze pucat pasi dan alisnya sangat berkerut. Bukan karena sakit dari lukanya, tetapi karena ia khawatir tentang hal lain.