Lu Yichen mengejar dan meraih tangan Luo Qiao. Begitu mereka melangkahkan kaki keluar dari pintu, Luo Qiao berusaha menarik tangannya kembali. Lelaki ini benar-benar berani.
Kapan pun ada kesempatan, dia akan mencoba memeluknya, tanpa mempertimbangkan situasi dan tempat. Sungguh memalukan.
Lu Yichen melihat sekeliling lalu menahannya, "Tolong jangan marah, ya? Itu hanya reaksi instinktifku. Qiaoqiao, aku akan berusaha lebih keras di masa depan."
Setelah mendengar ini, Luo Qiao langsung paham apa yang ada di pikiran pria ini.
Dia berkata dengan serius, "Lu Yichen, dengarkan aku. Kamu sudah menjadi seseorang yang dikagumi oleh teman-teman sebayamu, kamu sudah hebat. Aku tidak mengatakannya untuk menghentikanmu dari berusaha menjadi lebih baik.
Yang ingin aku kamu ketahui adalah tidak ada yang lebih penting dari keselamatan dan kesehatanmu. Jangan anggap aku tidak tahu apa yang kamu rencanakan; aku tidak ingin kamu mempertaruhkan hidupmu demi masa depanmu."