Ketika kata-kata Aldric bergema, sebuah kesadaran yang menggigil pun masuk, membuat darah Islinda membeku, mengubah kehangatan dalam nadinya menjadi sensasi yang beku dan mematikan. Setiap darah di nadinya terasa membeku.
Dia telah mengetahui.
Aldric selalu tahu, kata-kata itu diulang seperti mantra di kepalanya. Dia telah mengetahui bahwa Rosalind akan mati. Rencananya bahwa semua ini akan terjadi sudah diprediksi. Lucunya mereka berpikir mereka sangat hati-hati dalam merencanakan ketika Aldric selalu selangkah lebih maju.
Namun, satu hal yang menyadarkan Islinda di atas segala emosi yang menderu dalam dirinya. Aldric menggunakan dirinya. Bukan hal yang baru. Fakta bahwa ia hidup adalah karena dia sangat berguna bagi Aldric. Dia sudah menggunakan Islinda sebagai umpan untuk menjebak Rosalind, si mata-mata dan membuatnya terbunuh.
Sialan.