Dia Tahu Kebenarannya

"Halo, suami?"

Kata-kata Ratu Maeve berat sekali dan mengikat ruangan itu seperti tali gantungan. Ketegangan mendidih antara Ratu Maeve dan Raja Oberon serta para menteri raja yang merasakannya tidak bisa duduk dengan tenang lagi, semua bergeser ke tepi dan siap melarikan diri segera setelah pertarungan dimulai. Tak satu pun dari mereka ingin menjadi korban kehilangan setelah melihat nasib penjaga malang itu.

Raja Oberon akhirnya angkat bicara, "Apa maksudmu dengan ini, Maeve?" Dia melanggar perintahnya dan mengacaukan pertemuan.

Kepala Ratu Maeve berdenyut kesal karena ia dipanggil dengan namanya di hadapan semua orang dan merendahkan posisinya sebagai ratu.

Tawa pahit terlontar dari mulut Ratu Maeve, "Apa yang kamu maksud dengan ini? Aku sangat merindukan suamiku hingga aku memutuskan untuk mencarinya." Dia menambahkan. "Lagipula, suami tercintaku memutuskan untuk mengadakan sidang pengadilan berjam-jam pada hari pesta perjodohan."