Bab 372. Di Balik Tirai

Ludya menatap bekas luka di leher Radia.

Dia memang bertanya-tanya tentang itu kemarin, ketika dia melihat perban di lehernya. Namun kenyataan bahwa itu meninggalkan bekas berarti itu sengaja. Sama seperti bekas luka lain yang tertanam di leher orang lain.

Saya akan mengurusnya sendiri.

Dia mengingat jawaban pemuda itu ketika dia mengatakan bahwa dia tidak bisa mencegah Radia jatuh cinta. Memang, keyakinan seperti itu tidak datang hanya dari penampilan saja. Dia sekarang mengerti, bahwa pemuda itulah alasan perubahan cucunya selama masa remajanya; alasan Radia berhenti menjadi incubus yang nakal.

Haa...

Ludya menghela napas. Tidak bisakah para pemuda ini saling mencintai dengan normal?

Tetapi ya... mungkin keabnormalan itulah yang memungkinkan seorang pemuda mengorbankan segalanya demi orang yang dicintainya. Cinta muda yang dipenuhi obsesi dan kecerobohan.

"Anda akan membuat lubang di tenggorokan saya, Nenek," kata Radia santai, sebelum menyesap tisannya.