Bab 378. Di Bawah Hujan Bunga

Langit yang indah. Pemandangan yang indah.

Itu adalah kenangan akan waktu yang menyenangkan ketika dua orang yang dipersatukan oleh takdir, akhirnya, dipersatukan oleh pilihan.

"Apakah terlihat seperti ini?" tanya Zein kepada dua orang yang menyaksikan peristiwa yang hanya bisa dia lihat melalui satu foto.

Tetua dan Senan menarik napas dalam-dalam. "Ya," mereka berkata. Mungkin bukan waktu yang tepat, atau mungkin hanya nostalgia belaka. "Saya percaya begitu."

Tidak masalah.

Zein berjalan ke dermaga, diikuti oleh Senan yang memegang sebuah urna putih mutiara, serta Ria dan Sherri dengan yang biru di tangan mereka. Dia berhenti di tepi, menatap air jernih yang memantulkan birunya langit dan buah dari perpaduan sempurna.

Dia melangkah mundur, memandang sekeliling dermaga. "Mereka suka menghabiskan waktu luang mereka di sini," kata Senan kepadanya. "Tuan Roan akan mengeluarkan kursi malas untuk Lady Lucia agar dia bisa duduk dan berjemur."

"Saya mengerti..."