Bab 424. Hadiah itu Memberi

Zein tidak membuang waktunya. Lebih baik mereka menghadapinya sekarang agar tidak membebani dia nanti selama misi.

"Uhh..." dia menggigit pipi dalamnya, lalu menggigit bibirnya. Hanya reaksi itu saja sudah memberitahu Zein bahwa ini tidak berjalan dengan baik.

Yah, tidak seperti Zein mengharapkannya akan berjalan dengan baik dalam satu percobaan. Sebenarnya, akan lebih aneh jika mereka memaafkan dan melupakan dalam satu percobaan, mengingat mereka bahkan mengeluarkannya dari serikat meski dia memiliki keahlian.

Zein menggelengkan kepalanya pada gadis yang cemberut itu. "Katakan padaku apa yang kamu lakukan selama aku tidak ada," katanya sambil membuka dokumen yang tertunda di meja kerjanya. "Yang biasanya, Alice."

"Ya, Bos."

Senia melihat asisten itu pergi ke pantry sudut dan mengambil kotak minuman jarum perak. Dia berkedip sebelum melirik ke pemandu. Dia bertanya-tanya apakah ini tanda Zein mempercayainya atau hanya sekadar pamer.