Side Story 1. Zona Senja - 2 (M)

Semua termandi dalam cahaya keemasan; mereka berkilau di rambut platinum dan kulit perunggu. Itu adalah segalanya yang bisa Zein lihat--bukan langit ungu atau kehijauan yang subur.

Itu dan mata amber. Nyala api yang menari di dalam corak yang menggelap itu.

Apakah ini orang yang sama yang mengeluh dan menjadi sangat gugup hanya beberapa menit sebelumnya? Yang bersikap manja dan tampak seperti anak anjing? Mata yang menyempit itu lebih mirip mata ular.

Ah, dia adalah ular.

Zein terkekeh dan memiringkan kepalanya ke samping, membuka bibirnya sedikit. Itu adalah undangan yang tidak ditolak oleh Bassena. Zein melemparkan kepalanya ke belakang saat mulut hangat yang tadi mengklaim bibirnya mendarat di lehernya. Rasa geli itu bergerak dari lehernya ke punggung bawahnya, mendorong punggungnya untuk melengkung dan pinggulnya untuk menekan ke pinggul sang pemandu.

"Mmh..."