Pikiran Yan Zheyun menjadi kosong. Pada saat itu, semua pikirannya tentang berhati-hati dan memastikan musuhnya tidak bisa mendapatkannya lenyap. Tanpa ia sadari, ia berlari menuju kolam, Xiao De mengejarnya, memohon Yan Zheyun untuk berhati-hati yang sebagian besar tidak ia dengarkan.
Tempat Liu An di hatinya telah berubah secara perlahan selama beberapa bulan. Ia adalah anak laki-laki yang menggemaskan, dan merasa baik terhadapnya bukanlah hal yang sulit. Tetapi waktu yang dihabiskan bersama Liu An dalam pengawasannya telah mengubah jalannya sedikit. Liu An tidak lagi hanya seorang murid atau adik dari pacarnya. Dia pasti tidak pernah hanya menjadi alat untuk mengamankan kekuasaan Liu Yao, salah satu dari serangkaian alat yang bisa mereka gunakan untuk mendapatkan keuntungan dalam situasi dimana Liu Yao bertanggung jawab untuk menetapkan seorang pewaris tetapi tidak mau melakukannya sendiri.