Bab 172: Transformasi

"Setiap akhir adalah awal dari sesuatu." Suara lembut berbisik di telinga Su Jiyai.

Namun sesuatu di dalam diri Su Jiyai bergerak—sebuah kekuatan yang tenang namun tak tergoyahkan yang sebelumnya tidak ia sadari.

Saat tawa semakin keras, begitu pula kehangatan yang menyebar melalui tubuhnya.

Awalnya hanya samar, sekadar percikan panas, namun kemudian membara, api menyala di inti tubuhnya.

Napasnya tertahan, dan rasa sakit di lukanya mulai surut, digantikan oleh sensasi kesemutan yang aneh.

Su Jiyai terkejut saat ia merasakan lukanya mulai sembuh, daging yang terkoyak menyatu kembali dengan kecepatan yang tidak wajar.

Uratan hitam yang pernah menjalar di tubuhnya, menandainya sebagai teracuni, mulai menyusut dan memudar.

Penglihatannya, yang sempat redup hingga hampir buta, perlahan mulai kembali.

Air mata berdarah yang mengalir dari matanya berhenti, dan saat ia mengedipkan kegelapan, ia melihat dunia dengan kejelasan yang tajam dan berwarna-warni.