Karena pingsan, kendali atas kekuatan super mereka melemah dan semuanya menjadi terlihat.
Su Jiyai berdiri dari mejanya dan berpindah langsung ke gerbang basis, tempat ketiga pria tersebut tergeletak tak sadar di tanah. Saat ia berjalan menuju mereka, pandangan dinginnya jatuh pada wajah mereka, dan senyum sinisnya lenyap.
Matanya membesar karena terkejut saat ia mengenali pria-pria yang terbaring di hadapannya.
"Tentu saja," gumamnya dengan pahit di bawah napasnya. "Harus mereka."
Ketiga pria ini bukanlah sekadar oportunis biasa—mereka adalah orang yang sama yang membuat hidupnya sengsara saat di militer.
Para pengganggunya dahulu.
Mereka tak kenal ampun, menghina dia karena tak berdaya, karena tidak memiliki kekuatan super seperti yang lain.
Kala itu, mereka menyebarkan rumor keji tentangnya, memanggilnya lemah dan menyedihkan.