"Bagus," kata Markas Besar dengan anggukan yang tegas. "Saya akan ke sana sendiri. Adapun hadiahmu, akan dikirimkan nanti."
Dengan itu, Markas Besar meninggalkan istana raja zombie, pikirannya terisi dengan pemikiran untuk akhirnya menangkap kucing biru.
Dia tidak tahu mengapa kucing tersebut telah menghancurkan begitu banyak institut, tetapi ia akan mencari tahu.
Namun, segera setelah Markas Besar pergi, ekspresi raja zombie berubah.
Raja zombie itu duduk kembali di atas tahtanya dan menutup matanya.
Saat ia melakukannya, sebuah kenangan yang hidup berkelebat dalam benaknya, satu yang tidak pernah terpikirkan bertahun-tahun lamanya. Itu adalah kenangan dari waktu ketika ia masih manusia.
Dalam kenangan tersebut, raja itu bukanlah monster.
Dia adalah orang, tinggal di dunia yang belum dikuasai oleh zombie.
Adegan yang terputar dalam benaknya adalah seekor kucing biru kecil yang terluka, terbaring tak berdaya di lengannya.