Ni Ziang berdiri diam sejenak, wajahnya tak bisa dibaca saat dia memikirkan situasinya. Bawahannya, dengan gugup beringsut di belakangnya, saling bertukar pandangan khawatir.
Ketegangan begitu tebal, tetapi akhirnya Ni Ziang memecah keheningan.
"Aku sudah membuat keputusan," katanya, suaranya rendah tapi tegas. Dia berbalik menghadap anak buahnya, matanya bersinar dengan ide baru.
"Kita akan melaporkan semua tentang ramuan pembangkit kekuatan super ini kepada Jenderal Dong. Jika kita memainkan kartu kita dengan benar, kita bisa masuk ke dalam buku baiknya." Ni Ziang tersenyum tipis.
"Kita akan memberitahunya bahwa Su Jiyai mengusir kita karena dia mengetahui kita adalah orang-orang Jenderal."
Mata bawahannya terbelalak. "Maksudmu... kita pura-pura bahwa kita sedang menjalankan misi selama ini?"
"Tepat sekali!" Ni Ziang mengangguk, merasa lebih percaya diri dengan setiap kata.