Bab 487: Cahaya Dunia

Tujuh Iblis membeku.

Burung Gagak berbalik ke arah Iblis. "Tuhanku?"

Iblis bangkit perlahan dari takhtanya akhirnya, jubah gelapnya menyeret di lantai seperti tinta yang tumpah. Untuk pertama kalinya, suhu di ruangan benar-benar turun.

Es mulai merayap di dinding. Bayangan semakin tebal.

"Dia memberinya hadiah," Iblis menggeram, matanya bersinar samar merah di bawah tudung. "Mantra perlindungan. Jaminan. Sesuatu yang bahkan dia tidak tahu."

Bibir Tirai berkerut dengan frustrasi. "Tapi dia sudah mati sekarang..."

"Itulah alasan mengapa dia bisa melindunginya... dia pernah memiliki potensi untuk menjadi Cahaya Dunia. Sekarang setelah mati, dia pasti sangat berharap untuk melindungi Ratu jalang ini dan oleh karena itu penghalang ini diciptakan." Iblis menggertak, suaranya tajam cukup untuk menembus baja.

Keheningan jatuh seketika.

Burung Gagak melangkah maju lagi, hati-hati. "Bisakah kita memecahkannya?"

Rahang Iblis mengencang di bawah bayangan.