Selanjutnya, yang tersisa hanyalah jeritan kesakitan Colin saat Justin dengan mahir dan mudah mulai memisahkan setiap tulang rusuknya dari tulang dada. Jeritan yang menyiksa perlahan mereda saat pria itu berada di ambang kematian, tubuhnya nyaris tak berdaya bertahan hidup. Dalam benaknya, dia pasti memohon kematian—dengan seluruh dadanya terbuka, seperti monster yang telah merobeknya.
Justin berdiri, diam-diam mengagumi seni mengerikan yang telah ia ciptakan dengan begitu presisi. Setiap tulang rusuk telah diangkat, ditarik keluar dari dada, merobek daging—sekarang menyerupai cakar tulang yang menjulang dari cangkang kosong.
Dia memandang Serena. "Luar biasa, bukan?"