Suasana di aula utama rumah Javir terasa manis sekaligus pahit saat semua orang berkumpul, tas-tas sudah terkemas dan siap untuk berangkat.
Dengan Sihirwan Bayangan yang sudah ditangani, tak ada alasan lagi bagi semua orang untuk tinggal lebih lama di sini. Saat itu juga, ketika Javir dengan halus namun pasti menyuruh para pendatang baru untuk pergi, hampir membuat Melisa kaget, walaupun tentu saja dia mengerti mengapa Javir melakukannya.
Tempat ini adalah perlindungan sementara, tempat di mana mereka bisa berkumpul dan menyembuhkan luka-luka, tapi kini saatnya untuk melanjutkan.
Melisa bersandar di pintu, tangan terlipat, sambil mengawasi yang lain mengucapkan selamat tinggal.
"Man," Melisa mendesah. "Sepertinya sudah lama banget sejak semua orang datang ke sini, meskipun paling lama cuma beberapa minggu. Wow."