Showcase, Bagian Tiga Puluh Delapan

Nanti, dapur hanya diterangi cahaya redup, dan suara berderaknya piring-piring adalah satu-satunya yang memecahkan kesunyian.

Margaret berdiri di dekat sink, tangannya dengan terampil menggosok piring hingga bersih sementara uap naik dari air berbusa. Posturnya santai dan gumamannya terdengar sangat manis.

Melisa bersandar di pintu, mengamatinya sejenak. Melisa masih lelah dari semua ujian yang dilakukannya tadi. Dia butuh mengeluarkan uapnya.

Senyuman kecil terukir di bibir Melisa.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Melisa berjalan melintasi lantai, melingkarkan lengannya dari belakang pinggang Margaret. Dia menempelkan pipinya ke punggungnya, mendesah puas.

"Kamu sibuk banget hari ini, ya," gumam Melisa dengan suara rendah dan menggoda. "Kapan kamu berhenti?"

Margaret tertawa, tidak menghentikan pekerjaannya.