{Melisa}
Area belakang panggung dipenuhi energi gugup dan gemerisik kertas. Melisa berdiri dekat salah satu tirai, berusaha untuk tidak terlalu jelas meraba-raba kartu catatannya.
[Wow. Apakah selebriti selalu merasa seperti ini? Tak pernah terpikirkan olehku kalau bakal berada dalam posisi seperti ini.] Dia berusaha mengabaikan gemetar di tangannya. [Oke, tarik nafas dalam-dalam. Cuma perlu meyakinkan semua orang nim itu bukan jahat. Itu saja, itu tujuan utamaku.]
Seseorang membersihkan tenggorokannya di dekat situ, dan Melisa menengadah untuk menemukan seorang gadis berambut pirang yang menatapnya seolah-olah dia telah menghina seluruh garis keturunan keluarganya.
"Jadi," kata gadis itu, melemparkan rambutnya dengan cara yang mungkin dimaksudkan untuk mengintimidasi. "Akhirnya memutuskan untuk menemui kita dengan kehadiranmu?"
Melisa berkedip.
[... Siapa sih ini?]
"Ehm," katanya dengan bijaksana. "Apakah aku mengenal kamu?"