"Biarkan aku memastikan," kata Isabella saat mereka berjalan melewati distrik bangsawan. "Kamu ingin meminta ayahmu untuk membawamu ke bar?"
"Kalau kamu bilang begitu, kedengarannya aneh."
"Tidak, tidak, aku mengerti alasan praktisnya. Aku hanya berpikir ini lucu. Maksudku, Mama bilang kepadaku kalau soal manusia, kebanyakan cewek coba menyelinap *keluar* ke bar, bukan mendapatkan pengawasan orangtua."
"Aku bukan manusia," Melisa menggelengkan matanya. "Lagipula, aku belum pernah ke sana sebelumnya. Dan, kita tidak akan ke sana untuk nongkrong atau apapun, itu hanya agar aku bisa kembali sendiri nantinya."
"Kenapa tidak?"
"Hah?"
"Kenapa tidak nongkrong sebentar?" Isabella mengangkat bahu. "Tidak sering kan kamu bisa santai dengan ayahmu, kan? Bukannya dia pekerja keras atau sesuatu semacam itu?"
"Mm..."
[Dia tidak salah. Tapi, aku maksud, ini tidak bisa jadi kesempatan untuk itu. Walaupun... Mungkin aku harus mencoba untuk hanya nongkrong dengan dia suatu hari nanti.]