Bukan Orang, Sebuah Kucing

"Bisakah kamu melihatku sebagai seorang pria?" Suaranya seolah bergema ke dalam gelapnya pagi buta, akhirnya tertelan oleh kegaduhan dan aktivitas tubuh-tubuh lain yang berbagi halaman yang sama.

"Bisakah kamu melihatku sebagai seorang pria?" Min bertanya sekali lagi, tangannya di atas bahu ger kecil yang menjadi lembap dan berkeringat.

Dia tak bermaksud melontarkannya saat pertama kali, namun dia tetap mengulangi pertanyaan itu untuk kali kedua. Komentar terakhir Bidan Lee telah menyinggung perasaannya. Gelombangnya masih terus bergerak dari titik tumbukan.

Min bisa bersaing dengan lisan melawan kebanyakan orang dan mendominasi saat bermain pikiran dengan yang lainnya. Hal itu datang dengan mudah baginya. Dia dilahirkan dengan kemampuan bicara yang lancar. Dia mampu berbicara keluar dari setiap situasi saat dia masih anak-anak. Itulah yang menjaga anak terlantar itu tetap hidup hingga Tuan Jian menemukannya.